PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1. Dorongan Seksual yang abnormal
o Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
o Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
o Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
o Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2. Partner Seks yang abnormal
o Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
o zoofilia, terhadap hewan.
o Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
o Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3. Dalam pemuasan dorongan seksual
o Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
o Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
o Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
Pengertian Cinta Kasih
Aspek - Aspek Manusia
Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan
manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
Ada juga aspek Non Fisik, yaitu aspek yang menjelaskan manusia dari segi karakteristik perilakunya. Beberapa aspek mengenai aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Tipologi Manusia
TIPOLOGI adalah pengetahuan yang mencoba menggolong - golongkan manusia atas dasar kepribadian. Kepribadian seseorang tersusun atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya disamping ada faktor temperamen, karakter dan bakat. Vitalitas jasmani bergantung ada konstruksi tubuh, sedangkan vitalitas psikis merupakan energi hidup yang belum terarah secara internasional, sebagian bergantung pada alam lingkungan. Temperamen sebenarnya berarti campuran yaitu campuran cairan - cairan humores dalam tubuh ( darah merah, lendir putih, empedu hitam, empedu kuning )
JOHANN GASPER LAVATER ( 1741 - 1801 ) seorang ahli dari jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh. Tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang dan sabar, sdangkan tubuh yang kecil dan panjang mempunyai tipe lincah dan kurang sabar
Seorang pemikir Yunani Kuno murid HYPOCCRATES ( ahli kedokteran ) yang bernama CALUDIUS GALENUS mengadakan tipologi berdasarkan temperamen, yaitu cairan - cairan yang terdapat dalam tubuh. Berikut tipe - tipe tersebut :
a. TIPE SANGUINIKUS merupakan orang - orang yang mempunyai darah / sangai yang sngat bnyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar tipe ini adalah riang dan optimis. Hal yang positif adalah percaya diri, tidak takut mengahadapi masa depan, mudah menyesuaikan dir, gerak dan bicaranya banyak, mudah mengambil prakarsa. Sedangkan negatifnya adalah sifatnya mendaftar, perasaan tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur, reaksinya tidak difikir dalam - dalam. Yang cocok sebagai patner adalah tipe flegmatis.
b. TIPE MELANKHOLIKUS memiliki banyak empedu hitam / melankhole dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih, sisi negatifnya selalu ketakutan, perasaanya mudah tersuntuh, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sikapnya kurang bergairah. Segi positifnya adalah nerfati - hati dalam tindakan, konsekuen, menepati janji, stabil jiwanya.
c. TIPE KHOLERIKUS dalam tubuhnya bannyak terdapat empedu kuning / kholeri dengan perasaan dasarnya selalu merasa kurang puas. Segi negatifnya lebih banyk dari positifnya antara lain selalu gelisah, lekas eksplosif, mudah emosional, mau menag terus, ojectivitasnya kurang, kurang rasional dan mudah tersinggung. Sedangkan positifnya perasaannya hebat dan kuat kesukaran diatasi dengan energi yang berlebihan, banyak prakarsa dalam usahanya.
d. TIPE FEGMATIS dalam tubuhnya terdapat bnyak lendir ( flegma ) dengan perasaan dasar tenang, netral, dan tidak ada warna perasaan yang jelas. Segi positifnya tidak banyak ketegangan perasaan, mudah merasa memiliki harapan - harapan yang hebat, tidak emosional, dan tidak mudah terharu, tidak mudah panik, tertib dan teratur dan mudah mngampuni. Segi negatifnya perasaannya tidak begitu peka, dingin hati, penyesuaian dengan lingkungan lambat, peranannya aktif atau pasif, menjemukan dan bersikap agak konservatif.
Pembagian tipe yang lebih mengarah ke kejiwaan dikemukakan oleh GERARDUS HEYMANS seoarang ahli psikologi Belanda. Ia menemukan adanya tiga macamtipe, yaitu emosional, sekunder, dan aktif. Orang emosional sifatnya lekas memihak, fantasinya kurang, kurang mencintai kebenaran, mudah marah, mudah mencintai, dan senang sensional.
HEYMANS membagi manusia kedalam tipe - tipe:
1. SIFAT NERVOUS, selalu gugup, lawan dari flegmatis. Ia dikuasai keadaan sesaat meluap - luap, mudah tersinggung, suka bicara keras - keras, haus akan emosi.
2. SIFAT SENTIMENTAL, terlalu perasa, rapuh hati merupakan lawan dari sanguinikus. Ia sngat perasa, pemalu, tertutup, berat memandang persoalan, mudah berduka hati, lama berhati rusuh, suka menyendiri, ragu - ragu, mudah menyerah, serius, gemar akan soal agama.
3. sifat apathikus, artinya tanpa pathos/pathe artinya perasaan, merupakan lawan dari sifat kholerikus. Cirinya adalah aktivitasnya lamban, menyukai cara yang mudah, suka nerfikir panjang, sukar nerdamai, suka menarik diri, tertutup.
4. SIFAT AMORF, suka menunda - nunda, sifatnya datr, ceroboh, tidak idealis, rasa kebersamaannya kurang, kurang belas kasihan, tidak jujur, egoistis, suka sombong.
5. SIFAT GEPASIONEERD, selalu sibuk dan rajin, hidup teratur, penuh cita - cita, penuh belas kasih dan cinta kasih, suka menolong, percaya diri, bembira, ramah, disiplin, jujur.
Daya Manusia
Daya Manusia..
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.